Mustafa Menjaga Kebhinekaan di Lampung Tengah

LAMPUNG TENGAH– Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah menggelar kirab budaya untuk menjaga dan membangun semangat kebhinekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kirab budaya yang dipimpin Bupati Lampung Tengah, Mustafa itu berlangsung di Kampung Sumber Katon, Kecamatan Seputih Surabaya, Sabtu (19/11) malam.

Ribuan warga dari berbagai suku dan agama di Lampung Tengah berpartisipasi dalam acara ini. Mereka mengenakan pakaian adat masing-masing serta membawa obor dan melakukan pawai sepanjang dua kilometer, mengobarkan semangat kebersamaan.

Bupati Lampung Tengah tampil mengenakan pakaian adat Jawa berwarna biru lengkap dengan blangkon sebagai penutup kepala. Mustafa juga mendapatkan gelar kehormatan dari adat Jawa yakni Raden Priambodo.

Menurut Bupati, kirab budaya digelar dimaksudkan untuk membangun semangat persatuan dan Bhineka Tunggal Ika di kalangan masyarakat yang saat ini sudah mulai luntur. Kirab budaya menjadi ajang untuk meleburkan perbedaan, menjunjung kebersamaan di tengah kemajemukan bangsa.

Tak bisa dipungkiri, di tengah hiruk pikuknya dunia perpolitikan serta pesatnya perkembangan informasi saat ini, masyarakat lebih mudah termakan isu yang dapat memecahbelah persatuan dan kesatuan. Dengan mengatasnamakan agama dan suku, mereka berdiri pada ego masing-masing yang akhirnya mengancam keutuhan bangsa.

“Karena itu, semangat persatuan harus kita bangkitkan lagi. Pancasila harus kita jaga, jati diri bangsa harus kita kembalikan, dan makna Bhinneka Tunggal Ika harus kita selami dengan baik, sehingga perbedaan tidak menjadi halangan untuk bersatu membangun bangsa,” kata Mustafa.

Lampung Tengah, kata Mustafa, merupakan kabupaten dengan keberagaman budaya, etnis dan agama di dalamnya. Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan keberagaman itu sebagai potensi budaya yang harus dilestarikan.

Bupati percaya keberagaman budaya bisa menjadi daya tarik tersendiri yang nantinya menjadi identitas bangsa.

“Melalui kirab budaya ini, saya harap dapat memotivasi warga untuk mengedepankan toleransi, menghargai perbedaan dan menjunjung kebersamaan. Jika masyarakat kompak maka pembangunan akan lebih mudah diwujudkan,” ujarnya.

Mustafa juga berjanji siap mengeksplorasi potensi Lampung Tengah melalui program Sistem Informasi Kampung (Sikam) Smart Netizen Lampung Tengah, di mana segala informasi terkait Lampung Tengah dapat diakses di sistem informasi tersebut.

Acara kirab budaya yang sekaligus untuk memperingati HUT Kampung Sumber Katon ini dihadiri ribuan warga untuk menyaksikan berbagai atraksi kesenian dan budaya ditampilkan.

Sementara itu, salah satu tokoh adat setempat Parto Suarno menyampaikan apresiasinya atas kepedulian Bupati Mustafa dalam melestarikan budaya di Lampung Tengah.

“Keseriusan bupati ditunjukan dengan langkah nyata. Selama ini bupati selalu aktif mengikuti perhelatan adat, baik Lampung, Jawa, Bali maupun dan lainnya. Upaya pelestarian juga dilakukan tanpa melihat latar belakang suku dan agama yang ada,” katanya.

Ia berharap upaya pelestarian budaya akan dilakukan secara berkesinambungan, sehingga keamanan dan semangat persatuan di Lampung Tengah dapat terjaga.

“Jangan sampai ada konflik yang mengatasnamakan suku atau agama. Kita harus bersatu dan jadikan perbedaan sebagai kekayaan budaya yang harus dilestarikan,” tambah Parto.  (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *