Bandar Lampung (PBO) – Presiden Jokowi kembali membahas rencana pemindahan ibu kota RI keluar Pulau Jawa, Senin (29/04/19).
Sekelompok aktivis dan tokoh masyarakat Lampung telah menawarkan diri di daerahnya sejak dua tahun lalu.
Dr. Andi Desfiandi, SE, MM telah menginisiasi FGD beberapa kali untuk mengkaji kemungkinan Lampung menjadi menjadi ibu kota RI dari berbagai sudut atau pandangan para tokoh hingga akademisi berbagai disiplin ilmu.
Kesimpulannya, Provinsi Lampung sebagai pintu gerbang Pulau Sumatera yang dekat dengan Jakarta memiliki kawasan yang berpotensi menjadi lokasi alternatif ibu kota RI, yakni tepatnya di kawasan pesisir Timur.
Alasannya antara lain, pemerintah memiliki lahan luas di kawasan tersebut, daerahnya relatif aman dari gempa dan tsunami, berhadapan dengan pantai yang menghadap lalu lintas perdagangan dunia, dekat dengan Jakarta, dan lainnya.
Lampung, selain ditinjau dari berbagai sudut budaya dan berbagai disiplin ilmu, sekelompok aktivis, akademisi, tokoh masyarakat berinisiatif untuk mengkaji secara ilmiah bahwa provinsi ini memang paling tepat jadi lokasi ibu kota RI.
Para penggagas Lampung sebagai alternatif DKI RI, Ahmad Muslimin, Dedy Rohman, Muzzamil Jayamahe, dan Joni Fadli bergerak menawarkan hasil FGB ke berbagai pihak yang berkompeten di pucuk kekuasaan.
Pasca-Pemilu 2019, Jokowi membuka kembali wacana pemindahan ibu kota RI keluar Pulau Jawa. Lampung kembali menegaskan siap menyambut daerahnya sebagai pilihan menjadi pilihan ibu kota RI.
Andi Desfiandi yang juga ketua Bravo 5 Lampung, relawan pemenangan Paslon 01 Jokowi-Maruf, mengajak masyarakat Lampung bersama-sama memperjuangkan ibu kota RI dipindah ke Lampung. (Hms)

