LAMPUNG TENGAH (PBO)-Buru-buru ingin cepat sampai tujuan,Nurnia Nurul F (16) tewas, akibat pendarahan bagian kepala terlindas Fuso bernomor polisi BE 9024 CB yang dikendari Riyan, pada (3/3/17).
Kanit Lantas Polsek Kalirejo Bripka Iqbal Imansyah menjelaskan kronologis kecalakaan itu terjadi pukul 07.10 wib, persis diperbatasan antara Kampung Bangunrejo dan Sidorejo.
Semula Sepeda motor BE 3033 IN yang dikendarai Nia melaju dari arah Bangunrejo menuju Sidorejo, saat itu Nia hendak mendahului mobil Fuso BE 9024 CB dari arah yang sama.
Namun saat itu sepeda motor Beat BE 4499 GP yang dikendarai M Ridho dari arah berlawan sudah berada didepan motor Nia dan tabrakan pun tidak bisa dihindari oleh keduanya.
“ Si Nia (korban MD) mau nyalib Fuso, dari arah berlawanan ada sepeda motor milik Ridho belum sampai menyalip Fuso, sepeda motornya dan milik Ridho bersenggolan. Kedua nya jatuh tapi nahas, Nia jatuh kearah Fuso sampai terlindas kepalanya. Padahal sudah pakai helm. Sementara kedua sepeda motor itu dan si Ridho jatuh kearah menjauhi fuso,” kata Iqbal saat konfirmasi di TKP.
Sebelum dibawa kerumahnya Nia dan Ridho sempat dilarikan kerumah sakit terdekat untuk penanganan pertama. Beruntung nyawa Ridho selamat dan Nia dikatakan pihak medis sudah tidak bernyawa lagi.
“Kalau Ridho hanya luka ringan ditangan dan kakinya. Mereka berdua langsung dibawa kerumah sakit terdekat. Tapi nyawanya tidak tertolong,” ujarnya.
Sementara saksi mata ditempat kejadian Asep mengtakan, kejadian tersebut sangat cepat dan masyarakat setempat berhamburan keluar rumah untuk mencari benturan keras dijalan raya.
Satelah kejadian masyarakat sempat melakukan pertolongan kepada Ridho. Sementara Nia tergeletak bersimbah darah pada bagian kepalanya.
“Tadi ada benturan keras, Cuma sekali sih tapi warga disini kaget langsung keluar rumah. Kami menolongi Ridho dulu, kalau korban yang meninggal kami ga berani sentuh karena ada darah di helmnya, kami takut kesalahan,” kata dia.
Terpisah Riyan Sopir Fuso mengatakan, saat tabrakan dua motor tersebut dirinya tidak merasa terjadi apa-apa karena kejadian tersebut begitu cepat. Ia mengetahui setelah Ridho teriak, namun menurut dia semua tindakan yang dia lakukan mengambil resiko.
“Saya pasrah aja. Tau-tau yang jatoh satunya (Ridho) itu teriak, tapi korban (Nia) sudah masuk kemobil. Jadi maju salah, ngerem salah mundur salah,” bebernya.
Usai kejadian, Unit Lantas Polsek Kalirejo mengamankan dua sepeda motor dan satu unit
Fuso untuk dilakukan penyelidikan. Terlihat sepeda motor tersebut mengalami kerusakan pada bagian depan.
Pemakaman dilakukan tidak jauh dari rumahnya. Pada proses pemakanan Kurnia Nurul Fadilah, ratusan siswa-siswi SMAN1 Bangunrejo ikut serta sampai proses pemakaman selesai.
Gadis teman sekelas korban dikelas X IPS 2, menurutnya ia dikenal baik hati dan tidak pernah melakukan onar disekolahnya ramah pada teman.
.
“Dia (Nia) dikenal baik sama teman-teman satu kelas, kebetulan saya satu kelas dengan dia. Kalau ngobrol asik, walau siswa baru sekitar tiga minggu dia sudah akrab dengan satu sekolahan. Dia juga rajin ibadah dan sangat kental agamanya, banyak yang tau kalau dia pernah umroh,” ujarnya.
Gadis sempat mendapatkan pesan singkat melalui BBMnya. Hal ini menurut Gadis pesan tersebut seperti menyampaikan pesan-pesan sebelum ia pergi untuk selama-lamanya.
“Kayak sudah ada firasat dia, kemarin dia pernah seperti ngaca dan melihat mukanya jelek kata dia begini “ih mukaku kok jelek benget” enggak biasanya begini dia. Nah yang ga bisanya juga dia pagi-pagi sudah ngeBBM saya, dia komentarin foto di profil BBM saya sekitar pukul 06.30 wib pagi tadi,” kata dia.
Dengan pristiwa itu Gadis mewakili keluarga besar SMAN1 Bangunrejo mengucapkan duka cita atas meninggalnya Kurnia Nurul Fadilah pada, Kamis 3 Maret 2017. Ia berpesan kepada keluarganya untuk diberi ketabahan.(Erwin/Is)