Dendi Segera Evaluasi Alih Fungsi Lahan Pertanian di Pesawaran

PESAWARAN-LAMPUNG (PB)-Terkait maraknya alih fungsi, dari lahan pertanian menjadi gedung dan bangunan di Kabupaten Pesawaran, Lampung, Bupati Dendi Ramadhona segera melakukan evaluasi terhadap hal tersebut.
“Terkait adanya alih fungsi lahan, nanti akan kita lihat dan kaji apakah izinnya sudah sesuai dengan tata ruang kita, dan masuk zona apa,” ujar orang nomor satu di Kabupaten Pesawaran itu, dilansir dari Bongkar Post, Kamis (2/2/2017).
Menurutnya, adanya alih fungsi lahan dari lahan produktif menjadi bangunan memang cukup mengganggu capaian produksi padi di Kabupaten Pesawaran.
“Kalau mengganggu yang pasti mengganggu, makanya nanti akan kita evaluasi dulu,” tegasnya.
Ia menambahkan, bahwa pada tahun ini Pemkab Pesawaran akan mendapatkan bantuan untuk cetak lahan sawah baru.
“Tahun ini kita jadi dapat bantuan Rp13,5 miliar untuk cetak lahan sawah baru di Kabupaten Pesawaran untuk meningkatkan capaian produksi pertanian kita,” tambahnya.
Dijelaskannya, meskipun jumlah bantuan untuk cetak lahan sawah baru yang diterima belum sesuai dengan yang diusulkan oleh Pemkab Pesawaran, tapi hal itu akan dimaksimalkan sebaik mungkin.
“Kita usulkan untuk cetak lahan sawah baru sebanyak 500 hektare, tapi yang diakomodir hanya
sekitar 300 hektare, jumlah yang kita usulkan itu sesuai dengan kebutuhan yang ada,” jelasnya.
Kendati demikian, disebutkannya, dalam proses pengelolaan bantuan lahan cetak sawah baru tersebut, Pemkab Pesawaran tidak mengetahui pasti mekanismenya. Sebab, dalam hal ini Pemerintah pusat telah menggandeng TNI untuk merealisasikannya.
“Yang akan dibuat lahan cetak sawah baru itu. Kan lahan tidur, tapi prosesnya saya tidak tahu lebih rinci, karena kita hanya diminta untuk mempersiapkan lahannya saja, sedangkan untuk prosesnya Kementerian Pertanian telah bersinergi kepada TNI angkatan darat dalam hal pengawasannya,” sebutnya.
Sementara, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran, Nuroniah menuturkan, bahwa untuk capaian produksi padi di Kabupaten Pesawaran tidak terganggu dengan adanya alih fungsi lahan dari lahan produktif menjadi bangunan.
“Menurut data kita, pada tahun 2016 kemarin capaian hasil padi kita justru meningkat sekitar 25, 43 persen dibandingkan tahun 2015, pada tahun 2015 capaian produksi padi kita ada170.073 ton, sedangkan pada tahun 2016 naik menjadi 213.336 ton,” tuturnya.
Saat disinggung mengenai adanya pengaruh produksi pangan strategis terhadap adanya alih fungsi lahan, ia menerangkan, bahwa hal itu justru berpengaruh pada capaian produksi pisang di Kabupaten Pesawaran.
“Kalau pengaruh adanya alih fungsi lahan itu hanya berpengaruh pada capaian produksi pisang kita yang mengalami penurunan sebanyak 85, 8 persen. Itu karena adanya alih fungsi lahan tanam pisang menjadi lahan perumahan, serta masyarakat ada juga yang beralih menanam jagung,” tutupnya.(Dalom/BP)
Please follow and like us:
error20
fb-share-icon0
Tweet 20

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *