PESAWARAN (PBO)– Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pesawaran selama lebih dari lima jam sejak Senin (20/2) malam, mengakibatkan ratusan rumah kebanjiran dengan ketinggian air hingga 1,5 meter. Banjir terjadi di Kecamatan Gedongtataan, Waylima, Margapunduh dan Punduhpidada.
Informasi yang dihimpun, banjir terparah terjadi di Kecamatan Gedongtataan yang merendam ratusan rumah di tiga desa. Hal yang sama, ratusan rumah terendam di Kecamatan Waylima. Akibat meluapnya Way Semah dan Way Padangratu.
Banjir di dua kecamatan tersebut, menyebabkan ratusan warga Desa Bagelen Kecamatan Gedongtataan mengungsi ke daerah yang aman. Banyak warga di desa tersebut yang nekad naik ke geteng rumah karena terjebak banjir dan terjadi pada malam hari.
“Air di tempat saya tingginya kira-kira 1 sampai 1,5 meter, paling rendah sepinggang orang dewasa. Bahkan laporan dari aparat desa, banyak warga saya yang terjebak banjir, hingga harus naik ke atap rumah karena rumahnya terendam banjir hingga dua meter,” ujar Totok Pujiono, Kepala Desa Bagelen, saat dihubungi harianlampung.com, Selasa (21/2).
Dia mengaku sudah menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesawaran dan camat Gedongtataan untuk memberi bantuan. Namun sampai saat ini belum datang, karena mereka tidak bisa masuk akibat air banjir cukup deras.
“Pak camat sama tim Basarnas maupun BPBD sudah ada di desa ini, tapi nggak bisa masuk, karena akses jalan semuanya tertutup banjir. Perahu karet yang mereka bawa pun tidak bisa digunakan, karena airnya terlalu deras tidak bisa sampai ke lokasi tempat saya saat ini untuk menyelamatkan warga,” jelasnya.
Dia menuturkan, saat ini dia dengan beberapa warga sedang melakukan evakuasi warganya yang terjebak banjir semampunya, dan dengan alat seadanya.
“Sementara ini kita fokus menyelamatkan warga yang terjebak banjir. Saya dengan dibantu warga, melakukan evakuasi warga semampunya dan dengan alat seadanya,” ungkapnya.
Informasi yang diperoleh harianlampung.com, banjir yang melanda di sejumlah tempat di Kabupaten Pesawaran ini, menelan korban jiwa. Dzikri Wahyudi warga dusun Sukabumi Desa Banjarnegeri Kecamatan Waylima, meninggal dunia dalam perjalan ke rumah sakit setelah diselamatkan warga sekitar, karena terseret banjir.
Banjir tersebut juga menggenangi rumah-rumah warga di kecamatan tersebut, yang berada di bantaran Way Padangratu. Sejumlah kendaraan roda dua dan harta benda milik warga hanyut terseret banjir. Akses jalan menuju Kecamatan Waylima tidak bisa dilalui karena jalan tertutup banjir.(HL).