Angka Kekerasan Terhadap Perempuan Terus Meningkat

BANDAR LAMPUNG, (Pena Berlian Online) – Fakta menunjukkan, kampanye anti kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak yang didengungkan selama ini, belum menunjukkan hasil sesuai harapan. Buktinya, angka kekerasan terhadap kalangan tersebut justru menunjukkan peningkatan pada 2017 ini.

Beranjak dari realita ini, Wali Kota Bandarlampung Herman HN, memandang perlu melibatkan secara aktif kaum adam dalam sosialisasi anti kekerasan terhadap perempuan dan anak.

“Saya mewakili segenap pegawai di lingkup Pemkot Bandarlampung menyatakan dukungan pada gerakan ini. Segala upaya harus kita lakukan untuk menghilangkan segala macam kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak,” ungkap Herman HN saat menghadiri kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan yang diselenggarakan lembaga swadaya masyarakat Damar di halaman Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas Lampung, Senin (11/12) dilangsir dari lenteraswaralampung.com.

Pada kesempatan itu wali kota juga menggaris bawahi sudah waktunya bagi para lelaki ikut memahami untuk kemudian secara aktif turut mengampanyekan spirit tersebut. “Saatnya kaum adam juga ikut andil mensosialisasikan kampanye ini. Cukup sudah praktik-praktik kekerasan pada perempuan dan anak berlangsung selama ini. Sekarang tiba waktunya buat kita bersama menghentikannya,” sambung Herman HN lagi.

Senada dengan pernyataan wali kota, Ketua Damar, Sely Fitriani mengatakan, pada tahun 2018 mendatang, lembaga Damar akan banyak melakukan kampanye dengan melibatkan kaum adam dan masyarakat di berbagai elemen.

“Menyikapi perkembangan terakhir yang menunjukkan angka kekerasan terhadap perempuan justru menunjukkan peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya, maka gerakan kampanye akan makin diperlebar dengan melibatkan laki-laki dan elemen masyarakat lainnya,” kata Sely.

Dia menambahkan, dipusatkannya kampanye ini di kampus juga dimaksudkan untuk merealisasikan upaya melebarkan sasaran kampanye. “Pertimbangan menggelar kampanye di kampus sangat relevan, mengingat masih banyak anak muda yang menjadi korban atas tindak perilaku kekerasan,” sergahnya.

Sely juga menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya praktik kekerasan terhadap perempuan yang notabene merupakan pelanggaran HAM ini. Dia lantas menyitir angka statistik pada tahun 2017 yang menunjukkan terdapat 273 kasus tentang tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.

Kasus terbanyak, sambung Sely, adalah kekerasan seksual, kemudian disusul dengan kasus KDRT. Dari kasuistis tersebut, remaja dan anak-anak menjadi obyek yang paling sering menjadi korban.

“Kalau kita lihat perkembangannya, bukan semakin menurun, malahan terus merangkak naik. Oleh karenanya kami mengajak pemerintah dan masyarakat untuk makin menyadari arti penting dalam sosialisasi, upaya pencegahan serta pendampingan terhadap korban kekerasan,” tutur Sely.

Adapun kegiatan Damar di kampus Unila mengangkat tema ‘Mencintai itu Menyayangi Tanpa Kekerasan dan Berkata Kasar’. Selain menyampaikan pesan-pesan anti kekerasan terhadap perempuan, kampanye ini dikemas dalam balutan kekinian yang diselingi gelaran festival musik. (Ist/rls/sl)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *