Ahok : Urusan Politik Pak Djarot, Urusan Kerja Sama Saya

JAKARTA- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan undur diri dari urusan politik terkait Pilkada Jakarta 2017. Ahok, panggilan Basuki, bakal menyerahkan urusan politik ke wakilnya Djarot Saiful Hidayat.

Di sisa masa jabatannya, Ahok hanya akan fokus membicarakan pekerjaannya sebagai gubernur. Sebagai langkah awal, Ahok belum memutuskan apakah menghadiri atau tidak deklarasi dukungan politik Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz ke pasangan Ahok-Djarot, hari ini. 

“Belum tahu saya (datang ke deklarasi). Tanya sama Pak Djarot. Urusan politik (sama) Pak Djarot. Urusan kerja sama saya. Ngomong kerja saja,” kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (17/10/2016).

Keputusan Ahok undur diri bicara politik terkait Pilkada Jakarta diduga terkait dengan komentar-komentar mantan Bupati Belitung Timur itu beberapa waktu lalu yang memunculkan kontroversi di masyarakat.

Yang teranyar adalah pernyataan Ahok di hadapan warga Kepulauan Seribu pada 27 September lalu yang menyitir ayat suci Alquran yaitu surat al-Maidah ayat 51, membuat Ahok benar-benar mendapat kecaman luar biasa.

Gelombang protes keras datang tak henti-hentinya. Bukan hanya dari warga ibu kota dan lawan-lawan politiknya di pertarungan perebutan kursi gubernur Jakarta, tapi juga dari kalangan internal pendukung duet Ahok-Djarot Saiful Hidayat terang-terangan mengeluarkan kecaman.

Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) pun melaporkan Ahok ke Badan Reserse Kriminal Mabes Polri karena diduga menistakan agama. Ribuan orang yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ), Jumat (14/10), menggelar unjuk rasa terkait ucapan Ahok soal kutipan ayat Alquran.

Ahok pun telah meminta maaf. Namun konsekuensi hukum dari ucapannya masih berlanjut, dan opini masyarakat terpecah akibat ucapan itu.

Djarot Hadir

Berbeda dengan Ahok, Djarot memastikan diri bakal hadir dalam deklarasi PPP kubu Djan itu. Djarot menuturkan, dia sudah mendapatkan konfirmasi dukungan dari PPP tadi malam. Dalam konfirmasi itu dijelaskan alasan PPP memberikan dukungan untuk Ahok-Djarot.

Meski demikian, Djarot enggan membebarkan alasan itu. Menurutnya, alasan tersebut bakal diungkapkan saat deklarasi.

“Insya Allah (datang). Setelah jam kerja kali ya. Tadi malam konfirmasi ke kami, termasuk alasan PPP Djan Faridz sehingga mendukung pasangan Ahok-Djarot,” tutur Djarot.

Djarot menilai semakin banyak dukungan yang merapat ke Ahok-Djarot akan semakin baik. Kendati demikian, Djarot mengaku membutuhkan dukungan dari pengikut partai tersebut.

“Yang kami harapkan kan bukan (dukungan) partainya, tetapi orangnya. Empunya yang penting. Itu yang kami perlukan,” ujar Djarot.

Salah satu petinggu PPP kubu Djan, Abraham Lunggana alias Haji Lulung tak ikut mendukung Ahok-Djarot. Haji Lulung menjatuhkan pilihan mendukung Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Djarot juga menyebut tak ambil pusing dengan masalah internal yang ada di PPP. Saat ini, suara PPP di Pilkada DKI Jakarta terpecah. Kubu Djan Faridz merapat ke petahana Ahok-Djarot. Sementara, PPP kubu Romahurmuziy yang bergabung dengan Poros Cikeas mengusung duet Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni. (rel/obs)

Sumber : CNN Indonesia .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *