PESISIR BARAT-Pemkab pesisir barat untuk pertama kalinya mengadakan copy morning sekaligus silaturahmi dengan insan pers sekabupaten pesisir barat.
Kegiatan copy morning sendiri berlokasi di labuhan jukung krui ditepi pantai (06/12). Hadir pada kesempatan tersebut bupati pesisir barat Dr.Drs.Hi.Agus Istiqlal, SH, MH seluruh SKPD, FORKOPIMDA dan insan pers sekabupaten pesibar.
Dalam kata sambutannya Agus Istiqlal mengatakan bahwa pers merupakan salah satu pilar demokrasi yang tugasnya sangat mulia, wartawan juga menurut dia adalah penyeimbang dalam memberikan kritik dan saran kepada pemerintah “wartawan harus bisa memberikan kesejukan sebagai penyambung lidah, mari kita bergandengan tangan dan saling memberitahu kekurangan masing-masing antara pers dan pemerintah” ujarnya.
Bupati juga mengingatkan kepada seluruh wartawan yang hadir agar cerdas peka da mau belajar agar menjadi wartawan yang profesional dalam menyajikan sebuah informasi. “Wartawan disetiap pemberitaan agar bisa memberikan bahasa yang santun. Namun demikian wartawan juga harus memiliki jiwa petarung dalam mengungkapkan satu kebenaran” tegasnya.
Lanjut dia, pers bukan hanya sebagai penyeimbang namun lebih dari itu pers adalah wadah diskusi antara pemerintah dan komponen masyarakat. “Bersama pers pemerintah akan lebih mudah dalam mempromosikan dan menggali kekayaan alam yang ada di pesibar ini, potensi alam pesibar sangat luar biasa, untuk itu tanpa pers potensi itu tidak akan tergali dan diketahui dunia luar” jelasnya.
Agus Istiqlal juga menyampaikan rasa prihatin atas tertangkapnya salah satu wartawan di pesisir barat dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Satuan resort kriminal (satreskrim) polres lampung barat sabtu 03/12. “ini merupakan pelajaran berharga bagi kita semua khususnya rekan-rekan wartawan, apa yang kita tanam maka hasilnya kita yang akan memetik” katanya.
Dia menghimbau agar wartawan jangan hanya memberitakan kesalahan dan kekurangan kegiatan pemrintah atau menyebarluaskan aib seseorang saja, namun juga program yang dalam realisasinya positif juga perlu di publikasikan ” Jangan cuma kesalahan orang saja yang di publikasi, apalagi aib seseorang. Wartawan jangan mengintimidasi atau menekan dalam setiap tugas kewartwanannya apalagi melakukan pemerasan, jika itu terus dilakukan nanti kena batunya seperti rekan kita kemarin” tambahnya.
Dilanjutkannya, wartawan adalah marketing. Bagaimana seorang wartawan dalam pekerjaannya sebagai penyampai informasi bisa mengembangkan media tempat dia bernaung, menjalin kerjasama dengan mitra kerja lewat pemberitaan, iklan dan lain sebagainya.
Dia juga menghimbau agar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) sebagai induk juga wadah insan pers dan organisasi lainnya dapat memberikan kursus pembelajaran agar Wartawan mengerti apa itu Jurnalis, jadi bukan hanya sekedar berita berita dan berita.
“Insya allah kegiatan ini akan berkelanjutan, satu bulan sekali atau tiga bulan sekali. Saya juga siap memberikan kuliah khusus untuk wartawan 2 atau 3 jam sebulan guna menambah wawasan tentang ilmu jurnalis” pungkasnya. (Hartono/Zefriyan/iwan).