Akademis UNILA ,Menilai Baru Dua Nama Cagub Yang paling Siap

Bandar lampung(PBO)- Pemilihan Gubernur (Pilgub) Lampung 2018 kian dekat. Sudah banyak nama calon yang muncul ataupun dimunculkan masyarakat. Nama-nama tersebut memang sudah tidak asing lagi di kancah perpolitikan Lampung.

Namun dari sekian banyak nama yang muncul, hanya beberapa yang dinilai sudah siap bersaing memperebutkan kursi BE 1. Terutama mereka yang memang memiliki dukungan partai politik (parpol) atau berposisi sebagai ketua partai.

Akademisi Universitas Lampung Dr. Suwondo menilai setidaknya baru dua nama yang dianggapnya sementara ini paling siap. Keduanya adalah Ketua DPD Partai Demokrat Lampung M. Ridho Ficardo dan Ketua DPW Partai NasDem Lampung Mustafa.

’’Saya melihat yang sudah siap tentunya yang sudah punya partai yang jelas. Seperti Ridho dan Mustafa. Itu sudah jelas karena memang mereka memiliki partai dan sudah mendapat dukungan,” kata Suwondo kepada Radar Lampung kemarin.

Lalu bagaimana dengan calon lain? Suwondo menilai semua calon yang sudah muncul ke publik itu peluangnya masih sama di kancah pilgub. Terutama, Suwondo menyoroti Wali Kota Herman H.N. yang dinilainya juga belum bisa memberikan jaminan bisa mendapatkan perahu PDI Perjuangan atau dia malah memajukan istrinya Eva Dwiana sebagai kandidat wakil gubernur.

’’Kalau dengar-dengar kemungkinan majunya (Eva Dwiana, Red) dengan Mustafa. Tetapi politik itu kan dinamis. Yang masih membingungkan ini apakah Herman H.N. yang maju atau dia mendorong istrinya. Itu yang belum jelas. Tetapi intinya yang siap itu, siap secara partai, bukan materi,” ujarnya.

Sebab, lanjut dia, tidak bisa dipungkiri lagi peran partai dalam pilkada. Menurut dia, tidak ada gunanya kalau seseorang menyatakan kesiapan diri maju dalam pilgub, namun tidak mendapat dukungan partai. Berbeda bila calon tersebut maju melalui jalur independen atau nonparpol yang harus mengumpulkan dukungan KTP yang juga tidak sedikit.

’’Jadi untuk calon-calon lain yang belum mendapat dukungan partai saya kira peluangnya masih fifty-fifty. Karena pilkada itu harus jelas partainya dulu. Karena semua orang itu berminat semua kalau mau maju pilkada,” ujarnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *